Thursday, December 8, 2011

Allah bersamaku ~

بسم الله الرحمن الرحيم
Hakikat cinta adalah kesesuaian dengan kekasih, baik ketika dia ridha atau ketika marah. Ia laksana bara di dalam hati, membakar apapun yang tidak dikehendaki sang kekasih. 


Dalam sebuah atsar Ilahy disebutkan,
Wahai hambaKu, hakmu atas diriKu adalah mencintai, maka dengan hakKu atas dirimu, jadilah orang yang mencintaiKu..


Allah menjadikan cintaNya pada seseorang bergantung pada orang itu sendiri, sejauh mana ia melaksanakan kewajiban kewajiban dari Nya, dan upayanya untuk mendekatkan diri padaNya. Bukan orang jujur yang menyatakan cinta, kemudian dia tidak menjaga hukum hukumNya.


Anta ma'a man ahbabta, sabda Rasul. Engkau bersama siapa yang engkau cintai. Jika kita mencintaiNya maka Ia akan bersama kita.


Cintailah Ia..
Cintai dengan sebenar benar cinta..
Agar Ia pun mencintaimu..
Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Jibril berseru, 'Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia!' Maka penghuni langit pun mencintainya..
(Al Hadits)


Dan di antara pertanda cinta yang benar akan membuat seseorang senantiasa menyebut nama kekasihnya. Dalam segala keadaan.


Sebagaimana sebutan timbul karena cinta, kata Ibnu Qayyim, maka cinta pun timbul karena sebutan. Siapa pun yang melakukan salah satu di antara keduanya, maka akan melahirkan yang lainnya. Untuk menanam rasa cinta dalam hati, tiada lain hanya dengan cara banyak menyebut Sang Kekasih, dzikrullah. Dan sebutan yang paling utama adalah yang tercurah dari rasa cinta...




Wallahu A'lam

0 comments:

Post a Comment